Mengenal Inventarisasi Hutan Nasional


Inventarisasi Hutan Nasional (IHN), atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan National Forest Inventory (NFI) adalah kegiatan pemantauan kondisi hutan dan pengukuran potensi sumberdaya hutan. IHN bertujuan untuk mengetahui perkembangan kondisi hutan (mulai anakan sampai dengan tingkat pohon), potensi tegakan, perkembangan tegakan, pertumbuhan tingkat anakan dan tingkat pohon, keragaman tipe dan stratifikasi hutan yang ada termasuk rotan dan bambu (jika ditemukan), serta kematian pohon, kerusakan pohon dan distribusi jenisnya.


Hutan sebagai salah satu sumber daya alam, merupakan modal dasar yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan. Untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam hutan secara efisien, optimal dan lestari perlu adanya suatu perencanaan yang mantap, yang ditunjang dengan tersedianya data yang baru, lengkap dan akurat. Data-data yang dimaksud tersebut mencakup data potensi, heterogenitas, regenerasi, kualitas dan kondisi hutan itu sendiri.
Metode yang dipakai dalam pelaksanaan IHN ini adalah sebuah metode yang disepakati secara nasional, dimana lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan petunjuk teknis inventarisasi ini adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam petunjuk teknis tersebut dijelaskan bagaimana tata cara pelaksanaan kegiatan, dimulai dari penentuan plot klaster, persiapan sebelum pelaksanaan kegiatan, alat dan bahan, pelaksanaan lapangan, sampai dengan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan.
Secara sederhana, pelaksanaan kegiatan IHN untuk tingkatan di lapangan adalah sebagai berikut.
1. Plot klaster ditentukan langsung oleh pusat.
2. Kegiatan di lapangan dilaksanakan pada suatu areal hutan dengan ukuran 100m x 100m (1 ha) yang dibagi menjadi beberapa sub plot (petak ukur).
3. Pada petak ukur tersebut, beberapa parameter yang diukur antara lain:
a)    Jenis pohon
b)    Diameter pohon
c)    Tinggi pohon total
d)    Tinggi pohon bebas cabang
e)    Azimuth pohon dari pusat petak ukur
f)     Jarak pohon dari pusat petak ukur
g)    Jenis dan jumlah anakan (semai dan sapih)
h)    Jenis dan tekstur tanah

       4. Pada setiap pohon yang diukur diberikan tanda berupa nomor pohon.
       5. Data-data tersebut diatas dicatat pada lembar tally sheet.
       6. Membuat tanda pada petak ukur tersebut berupa pipa paralon yang di semen.
       7. Memasang tanda lokasi penelitian, dengan identitas berupa koordinat pusat klaster.

Perlu diketahui, untuk pohon dibagi menjadi 2, yaitu pohon dan tiang. Klasifikasi antara pohon dan tiang inipun berbeda-beda tergantung objek hutan yang diamati. Misalnya pada hutan lahan kering sekunder (hutan meranti), pohon adalah dengan diameter ≥20 cm, sedangkan tiang adalah dengan diameter 10 s/d 19,99 cm. Kemudian pada hutan mangrove, pohon adalah dengan diameter ≥10 cm, sedangkan tiang adalah dengan diameter 5 s/d 9,99 cm. Hal ini akan berbeda-beda tergantung kondisi objek hutan yang diamati.

Gambaran Hasil Pelaksanaan IHN
Pada bulan Maret 2019, saya telah melaksanakan IHN pada hutan mangrove yang terletak di wilayah Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil dari kegiatan tersebut diketahui bahwa jenis pohonnya didominasi oleh vegetasi mangrove, diantaranya Rhizopora sp, Bruguiera sp, dan Xylocarpus sp. Kemudian data potensi tegakan yang didapatkan, volume tegakannya sebesar 85 m3/ha. Kondisi anakan juga masih sangat potensial, baik dari segi jumlah maupun distribusi jenis. Jenis dari anakan disini identik dengan jenis pohon yang sudah disebutkan diatas. Potensi hutan pada lokasi yang diamati masih sangat baik, sehingga di masa depan masih akan cukup potensial selama bisa dikelola dengan baik.
Pelaksanaan IHN tersebut dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah berdasarkan plot klaster yang sudah ditetapkan oleh pusat. Data hasil kegiatan tersebut kemudian akan dikompilasi secara nasional.



Demikian gambaran singkat mengenai kegiatan Inventarisasi Hutan Nasional. Semoga dapat memberi gambaran tentang apa dan bagaimana cara untuk mengetahui kondisi dan potensi hutan yang merupakan harta tak ternilai bagi kita semua.

Komentar