10 Hari di Lokasi KKN

Semenjak hari pertama diterjunkan, 19 Maret 2013 maka 10 hari sudah hidup sebagai mahasiswa KKN. Hidup ditengah hiruk pikuk aktivitas sehari-hari masyarakat Dusun Sumberrejo, Jatirejo, Lendah, Kulonprogo. Satu dusun yang dalam pandangan saya masih kental menjunjung adat jawa: guyub, rukun, gotong-royong, serta masih banyak interaksi sosial masyarakat yang belakangan sudah mulai luntur dibilas globalisasi, seperti jamaah tahlil, ibuk-ibuk PKK, karang taruna, dan remaja masjid. Meskipun dalam perjalanannya sesekali masih terkadang mati.
Banyak kegalauan yang melanda ditengah aktivitas sebagai mahasiswa KKN. Selain kebingungan akan konsep yang diwajibkan oleh LPPM, kebingungan itu datang dari masyarakat. Ya, sebagian masyarakat berekspektasi terlampau tinggi akan kehadiran kami. Bahkan beberapa diantaranya terkesan ingin memanfaatkan keberadaan kami.
Ada yang ingin mendapat manfaat secara instan, mengambil keuntungan komersil. Ada yang berharap kami dapat menyelesaikan problem yang menjadi sandungan dalam mata pencaharian mereka. Ada yang sangat menghargai keberadaan kami sebagai seorang mahasiswa. Bahkan ada pula yang menganggap hanya sekelumit anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Ya itulah yang kami rasakan, suka duka KKN.
Satu yang saya tangkap dan ingin saya sharekan adalah, tetap fokus jalani program. Jangan terpengaruh atau terpaksa melakukan program tuntutan masyarakat yang sekiranya diluar jangkauan kita, biasanya terkait dengan pendanaan. Lakukan apa yang kita mampu, sesuai dengan kapasitas sebagai mahasiswa yang posisinya bermain strategi. Dan satu yang terpenting, kita harus punya bargaining position, perlihatkan bahwa kita mampu, kita adalah pribadi yang tangguh dalam pemikiran maupun perbuatan. Jangan sampai dimanfaatkan dan menjadi kambing congek.

Komentar