Gunung Lawu adalah salah satu destinasi tertinggi para pendaki gunung dari seluruh nusantara. Kemasyhuran tentang legendanya, cerita tentang warung di puncak gunung, dan tentu saja pemandangan yang luar biasa indah adalah alasan-alasan kuat mengapa Lawu menjadi sasaran utama para pendaki gunung. Karena itu pula, saya sangat tertarik dan akhirnya melaksanakan pendakian pada 17 November 2012 dengan seorang teman saya, Gigih.
Jalur yang akan kami lalui adalah Jalur Cemoro Sewu. Jalur pendakian Gunung Lawu yang banyak dikenal sejauh ini ada 2, yaotu Cemoro Sewu dan Cemoro Kandangan. Cemoro Sewu dan Cemoro Kandangan hanya terpisah sekitar 500 meter saja. Dari Jogja kami berangkat ke terminal Giwangan lalu menaiki bus jurusan Solo, kemudian dilanjutkan bus jurusan Tawangmangu, dan terakhir menaiki angkutan untuk langsung tiba di pos pendakian Cemoro Sewu. Kami tiba sekitar pukul 14.30 siang. Kami memutuskan beristirahat sejenak untuk aklimatisasi, makan, sholat, re-packing, tak lupa berdoa, dan pada pukul 16.00 perjalanan dimulai.
Jalur yang akan kami lalui adalah Jalur Cemoro Sewu. Jalur pendakian Gunung Lawu yang banyak dikenal sejauh ini ada 2, yaotu Cemoro Sewu dan Cemoro Kandangan. Cemoro Sewu dan Cemoro Kandangan hanya terpisah sekitar 500 meter saja. Dari Jogja kami berangkat ke terminal Giwangan lalu menaiki bus jurusan Solo, kemudian dilanjutkan bus jurusan Tawangmangu, dan terakhir menaiki angkutan untuk langsung tiba di pos pendakian Cemoro Sewu. Kami tiba sekitar pukul 14.30 siang. Kami memutuskan beristirahat sejenak untuk aklimatisasi, makan, sholat, re-packing, tak lupa berdoa, dan pada pukul 16.00 perjalanan dimulai.
Dari pos Cemoro Sewu jalan
berbatu cukup landai dengan keadaan vegetasi yang sangat lebat. Setelah berjalan
sekitar setengah jam kami tiba di pos bayangan, yaitu semacam bangunan semi
permanen dari kayu yang cukup luas. Kami beristirahat sejenak untuk minum. Kemudian
kami melanjutkan perjalanan dengan keadaan track yang masih berbatu dengan
diselingi jalan tanah, pemandangan sekitar sudah mulai hutan pinus. Dari kejauhan
kita dapat melihat perladangan penduduk yang tampak sangat hijau dan asri,
begitu indah. 30 menit kami berjalan sampailah kami di Pos 1, sebuah bangunan
permanen dari beton. Kami beristirahat lagi untuk menenggak air. Setelah itu
perjalanan dari Pos 1 menuju Pos 2 cukup jauh, sekitar 3 jam barulah kami
sampai di Pos 2. Kami beristirahat sangat lama, sekitar 1 jam untuk makan
memasak mie instan dan meregangkan otot. Setelah dirasa cukup kami langsung
melanjutkan perjalanan, track masih sama yaitu jalan berbatu yang cukup
menanjak. Sekitar pukul 21.30 kami tiba di Pos 3. Tanpa beristirahat kami
langsung melanjutkan perjalanan, dan sekitar pukul 22.30 sampailah kami di Pos
4. Pos 4 ini hanya merupakan sebidang tanah disamping track yang hanya cukup
untuk mendirikan paling banyak 2 tenda. Disini kami memutuskan untuk mendirikan
camp dan beristirahat.
Sekitar pukul 04.00 kami bangun
untuk melanjutkan perjalanan ke puncak. Setelah bersiap-siap dan mengemas
barang yang seperlunya dibawa kami langsung menanjak. Hanya sekitar 15 menit
berjalan kami sampai di Pos 5. Disini merupakan sebuah lembah yang sangat luas,
dimana merupakan tempat favorit para pendaki untuk mendirikan camp. Di Pos 5
ini pula berdiri sebuah warung, yang sangat terkenal dikalangan para pendaki. Pos
5 kadang biasa juga disebut dengan Puncak Hargodalem. Kemudian kami melanjutkan
perjalanan, setelah pos 5 track sangat menanjak karena menjelang puncak.
Dan akhirnya, sekitar pukul 5 pagi kami sampai di Puncak Lawu, yaitu Puncak Hargodumilah dengan ketinggian 3265 mdpl. Puncak Hargodumilah ditandai dengan adanya tugu dipuncak. Suasana sangat dingin, menurut saya suhu di Lawu merupakan yang paling dingin dibandingkan gunung-gunung lainnya. Suasana dipuncak saat itu sangat ramai, maklum sebab pendakian kami waktu itu merupakan suronan, ritual setiap tahun yang dilakukan warga untuk Ibadah spiritual. Pemandangan dipuncak Subhanallah sangat-sangat indah. Kita dapat melihat hamparan bukit-bukit yang menyusun Gunung Lawu, hamparan padang pasir dan hijaunya padang rumput dibawah puncak.
Sungguh mahakarya Illahi yang sangat luar biasa. Kami bersabtai sejenak, bergurau dengan pendaki lain, memasak, sampai sekitar 1 jam kami menikmati suasana puncak. Perjalanan dari Cemoro Sewu ke puncak Hargodumilah kurang lebih 7-8 jam. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi dengan pemandangan yang cantik, hijau, dan tentu saja suhu yang dingin. Lawu sangat recommended jika anda ingin mendaki gunung, terutama buat para pemula karena track Lawu tidak begitu berat. Selamat mendaki dan semoga dapat menikmati perjalanan.
Dan akhirnya, sekitar pukul 5 pagi kami sampai di Puncak Lawu, yaitu Puncak Hargodumilah dengan ketinggian 3265 mdpl. Puncak Hargodumilah ditandai dengan adanya tugu dipuncak. Suasana sangat dingin, menurut saya suhu di Lawu merupakan yang paling dingin dibandingkan gunung-gunung lainnya. Suasana dipuncak saat itu sangat ramai, maklum sebab pendakian kami waktu itu merupakan suronan, ritual setiap tahun yang dilakukan warga untuk Ibadah spiritual. Pemandangan dipuncak Subhanallah sangat-sangat indah. Kita dapat melihat hamparan bukit-bukit yang menyusun Gunung Lawu, hamparan padang pasir dan hijaunya padang rumput dibawah puncak.
Sungguh mahakarya Illahi yang sangat luar biasa. Kami bersabtai sejenak, bergurau dengan pendaki lain, memasak, sampai sekitar 1 jam kami menikmati suasana puncak. Perjalanan dari Cemoro Sewu ke puncak Hargodumilah kurang lebih 7-8 jam. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi dengan pemandangan yang cantik, hijau, dan tentu saja suhu yang dingin. Lawu sangat recommended jika anda ingin mendaki gunung, terutama buat para pemula karena track Lawu tidak begitu berat. Selamat mendaki dan semoga dapat menikmati perjalanan.
Semoga bermanfaat, sampai bertemu di catatan perjalanan selanjutnya :)
Komentar
Posting Komentar