Trip To Merapi


Perjalanan ini saya lakukan sekitar setahun yang lalu, yaitu pada Mei 2012. Bersama kawan-kawan kampus berjumlah 8 orang. Jalur yang kami lalui adalah jalur Selo, Boyolali, yang merupakan jalur favorit para pendaki Merapi. Seperti yang diketahui, Merapi mempunyai 3 jalur pendakian yaitu Cangkringan (Sleman), Deles (Klaten), dan Selo (Boyolali). Namun sejak erupsi 2010 jalur Cangkringan dan Deles dikabarkan rusak, sehingga belakangan jarang ada pendaki yang melalui jalur tersebut.


Dari jogja kami berangkat sekitar pukul 20.00 WIB. Kami menggunakan sepeda motor untuk mencapai basecamp di Kecamatan Selo, yaitu melewati jalan Magelang, sampai bertemu pertigaan ke arah Ketep Pas, sebelum Ketep Pas ada pertigaan langsung ke kanan sampai di basecamp Selo sekitar pukul 22.30. Kami istirahat sejenak untuk mengisi perut dan klimatisasi. Sekitar setengah jam kemudian pemanasan dan pada pukul 23.30 kami mulai menanjak.
Dari basecamp jalan sudah beraspal menanjak curam, sekitar 15 menit berjalan kita akan sampai di New Selo. Setelah New Selo jalan mulai tanah yang cukup sempit, disamping kiri langsung jurang. Sepanjang jalan ini merupakan perladangan penduduk. Sampai sekitar setengah jam kita akan melewati perladangan tersebut. Kemudian pada pukul 01.30 kami sampai di Pos I. Pos I hanya merupakan sebidang tanah datar yang hanya cukup untuk mendirikan 1 tenda saja. Keadaan disekitar Pos I ini merupakan hutan pinus yang cukup lebat.
Selepas Pos I track mulai berubah dengan keadaan berbatu yang sangat menanjak. Pemadangan yang ditemui sama sepanjang perjalanan, yaitu hutan pinus lebat. Kemudian sampai bertemu hutan edelweiss. Saat ini cuaca sangat dingin sebab mulai pergantian malam menuju pagi disertai angin kencang. Sekitar pukul 04.00 kami sampai di Watu Gajah, satu tanah datar yang cukup untuk mendirikan beberapa tenda. Disana kami menemui beberapa tenda dari para pendaki saat itu.
Sampai pada pukul 04.30 pagi kami sampai di Pasar Bubrah. Pasar Bubrah adalah hamparan tanah berbatu yang sangat luas, biasanya menjadi tempat favorit pendaki untuk mendirikan camp. Sesampai disana kami langsung mendirikan tenda bersama dengan banyak pendaki lainnya. Segera kami sholat subuh, istirahat sejenak dan mengisi perut. Dari Pasar Bubrah ini sudah terlihat puncak Merapi.
Sekitar pukul 06.45 kami memutuskan untuk melanjutkan pendakian menuju puncak. Dari Pasar Bubrah ke puncak Merapi tracknya sangat berat, sangat curam dan menanjak, sehingga untuk melaluinya harus dengan merangkak. Kami harus merangkak terus menerus kadang sesekali terjatuh selama kurang lebih 45 menit. Setelah itu sampailah kami di Puncak Merapi. Dulunya dinamakan Puncak Garuda, sebab ada batu besar yang bentuknya menyerupai burung Garuda. Namun pasca erupsi 2010 batu tersebut sudah rusak terkena awan panas sehingga sekarang bentuknya sudah rusak tidak lagi menyerupai burung Garuda. Dari 8 orang anggota kelompok kami hanya 5 orang yang berhasil mencapai puncak Merapi.


Secara keseluruhan track dari basecamp ke puncak curam terus menerus dengan kanan kiri langsung berhadapan dengan jurang. Total perjalanan dari basecamp sampai puncak kurang lebih 6 jam perjalanan.  Selamat mendaki semoga sampai puncak dan dapat menikmati perjalanan.
Salam Pendaki!

Komentar